2. Penisilin
Penisilin adalah obat antibiotik bisa digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Bagian tubuh, penisilin akan mencegah bakteri yang berkembang biak sekaligus membunuh bakteri yang sudah matang.
Aturan Pakai Penisilin, Dosis penisilin setiap pasien berbeda-beda, biasanya dokter yang menentukan berdasarkan faktor penderita:
-Gangguan medis yang di alami oleh pasien.
-Kekuatan penisilin yang dianjurkan.
-Aturan minum penisilin untuk setiap hari.
-Waktu untuk jeda jadwal konsumsi diperlukan.
Penisilin memiliki efek samping bisa dialami jika seperti dibawah ini dan berhentilah minum obat penisilin, diantaranya:
- Nafas tidak beraturan.
- Demam.
- Nyeri persendian.
- Pingsan.
- Bengkak di sekitar wajah.
- Kulit berwarna kemerahan dan gatal-gatal.
- Napas pendek atau sesak napas
3. Ampicillin 500 mg
Indikasi:
Pengobatan Ampicillin 500 mg bisa digunakan untuk: Infeksi saluran pernafasan,seperti pneumonia faringitis, bronkitis, laringitis. Infeksi saluran pencernaan, seperti shigellosis, salmonellosis. Infeksi saluran kemih dan kelamin, seperti gonore (tanpa komplikasi), uretritis, sistitis, pielonefritis. Infeksi kulit dan jaringan kulit. Septikemia, meningitis.
Kontra Indikasi: Hipersensitif terhadap penisilina.
Efek Samping:
Beberapa penderita, pemberian secara oral dapat disertai diare ringan yang bersifat sementara disebabkan gangguan keseimbangan flora usus. Pada umumnya pengobatan tidak perlu dihentikan. Flora usus yang normal dapat pulih kembali 3 sampai 5 hari setelah pengobatan dihentikan.
Pada saluran pencernaan dapat gangguan seperti glossitis, stomatitis, mual, muntah, enterokolitis, kolitis pseudomembran. Pada penderita yang diobati dengan Ampisilina, termasuk semua jenis penisilina dapat timbul reaksi hipersensitif, seperti urtikaria, eritema multiform. Syok anafilaksis merupakan reaksi paling serius terhadap pemberian secara parenteral.